Contoh Makalah Pendidikan Agama Islam

Contoh Makalah Pendidikan Agama Islam merupakan contoh makalah yang berbicara tentang agama islam. Berikut ini contoh makalah dengan judul sifat Allah

SIFAT-SIFAT ALLAH SWT
(SIFAT-SIFAT WAJIB, MUSTAHIL, DAN JAIZ ALLAH SWT)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum.wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan tugas makalah yang sangat sederhana ini. Shalawat serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW keluarga sahabat serta pengikutnya sampai akhir zaman.
Dalam makalah ini kami akan memaparkan kajian tentang ‘Sifat-sifat Allah SWT (Sifat Wajib, Mustahil dan Jaiz Allah SWT’ sebagai tugas dari mata kuliah Materi Aqidah Akhlak 1 dengan Dosen pengampu M.Slamet Yahya, H.M.Ag.
Kami menyadari bahwa isi dari makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritik karena untuk proses perbaikan dan penyempurnaan dalam menyusun makalah selanjutnya. Kami berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi pengetahuan yang bermanfaat bagi para pembaca.



Purwokerto ,            Maret 2015

Penyusun








PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia perlu merenungi kebesaran dan kekuasaan Allah SWT yang telah menciptakan alam yang demikian luas untuk keperluan hidupnya di dunia ini.
Membuktikan adanya Allah SWT, tentu tidak sama dengan membuktikan adanya benda di sekitar kita. Adanya benda dapat dibuktikan dengan alat indra manusia misalnya diraba, dilihat, dan didengar. Sedangkan Allah SWT tidak dapat diraba, dilihat dan didengar melalui panca indra. Membuktikan adanya Allah SWT hanya dapat melalui tanda-tanda yang dapat dibaca oleh hati nurani manusia.
Maka dari itu, didalam makalah ini akan membahas mengenai sifat-sifat  Allah Swt yaitu meliputi sifat-sifat wajib, mustahil dan jaiz Allah SWT.











PEMBAHASAN

1.      SIFAT-SIFAT WAJIB, MUSTAHIL DAN JAIZ ALLAH SWT
Sifat-sifat Allah berarti keadaan yang berhubungan dengan dzat Allah, sesuai dengan keagungan-Nya. Dzat dan sifat Allah tidak dapat dibayangkan oleh pikiran manusia. Sifat Allah dibagi menjadi 3 macam, yaitu sifat wajib, mustahil dan jaiz.
1. Sifat Wajib Allah SWT
Yang dimaksud dengan sifat wajib Allah SWT yaitu sifat-sifat yang pasti dimiliki oleh Allah SWT yang sesuai dengan keagungan-Nya sebagai sang pencipta alam seisinya. Di dalam ilmu aqa’id, disebutkan bahwa sifat wajib Allah SWT ada tiga belas, antara lain sebagai berikut :
a.       Allah SWT bersifat Ada (wujud)
Adanya Allah SWT dpat dibuktikan dengan adanya alam ini. Semua barang yang ada di lingkungan kita pasti ada yang membuat, adanya meja karena dibuat oleh tukang kayu. Adanya baju atau pakaian ang dipakai kita dibuat oleh penjahit. Alam ini pasti ada yang membuat dan tidak mungkin ada dengan sendirinya. Allah SWT berfirman sebagai berikut :
 الله لا اله الا هو الحي القيوم . ال عمران :                                                                        
Artinya :
 Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Maha hidup, Yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). (Q.S. Ali Imran /3:2)

b.      Allah SWT bersifat Terdahulu (Qidam)
Akal sehat mengatakan bahwa tukang kayu lebih dahulu ada daripada meja yang dibuatnya. Allah SWT adalah pencipta alam semesta. Dia lebih dahulu ada sebelum alam ini ada. Allah SWT berfirman sebagai berikut :
هو الاول والاحر والظاهر والباطن وهو بكل شيء عليمز. الحديد:                                                  

Artinya:
Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S. Al-Hadid/57:3)

c.       Allah SWT bersifat Kekal (Baqa)
Semua makhluk ciptaan Allah SWT akan rusak sedangkan Dia sebagai pencipta tidak akan rusak. Allah SWT akan kekal selamanya dan Dia tidak akan pernah mati, sabagaimana firman Allah SWT sebagai berikut:
كل من عليها فان . ويبقى وجه ربك ذوالجلل والاكرام . الرحمن:                                          
Artinya :
Semua yang ada di bumi itu akan binasa, tetapi waah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal. (Q.S. Ar-Rahman/55:26-27)

d.      Allah SWT bersifat Berbeda dengan Ciptaan-Nya (Mukhalafatu lil hawadisi)
Allah SWT memiliki sifat yang sempurna dan istimewa. Sifat Allah SWT berbeda dengan sifat makhluk-Nya. Jika ada kesamaan, hanya sama nama-Nya, sedangkan kesempurnaan –Nya tidak sama. Allah SWT tidak akan pernah memiliki kelemahan-kelemahan seperti makhluk-Nya. Allah SWT berfirman sebagai berikut:
... ليس كمثله شيء وهو السميع البصير . الشور:                                                      
Artinya :
Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat. (Q.S. Asy-syura/42:11)

e.       Allah SWT bersifat Berdiri dengan Sendirinya (Qiyamuhu binafsihi)
Allah SWT sebagai pencipta alam adalah Maha Kuas. Dia tidak memerlukan bantuan dari kekuatan lain karena mempunyai kekuatan yang ada pada diri-Nya. Alllah SWT berfirman sebagai berikut:
الله لا اله الا هو الحي القيوم . ال عمران :                                                                   
Artinya :
Allah tidak ada Tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya). (Q.S. Ali Imran/3:2)

قل ان صلاتي ونسكي ومحياي ووومماتي الله رب العلمين . الانعام :                                 
Artinya :
Katakanlah (Muhammad), “sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (Q.S. Al-An’am/6:162)

f.        Allah SWT bersifat Maha Esa (Wahdaniyah)
Manusia dituntut untuk meyakini bahwa wujud Allah Maha Esa artinya Dia tidak terbilang dua,tiga dan seterusnya. Allah SWT berfirman sebagai berikut:
قل هو الله احد . الله الصمد . لم يلد ولم يولد . ولم يكن له كفوا احد . الحلاص :                   
Artinya :
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa . Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia. (Q.S. Al-Ikhlas/1:4)

Pada ayat yang lain Allah SWT berfirman :

لوكان فيهما الهة الا الله لفسد تا فسبحن الله رب العرش عما يصفون . الانبياء :                          

Artinya :
Seandainya pada keduanya (di langit dan di bumi)ada Tuhan-tuhan selain Allah, tentu keduanya telah binasa. Maha suci Allah yang memiliki ‘Arsy dari apa yang mereka sifatkan. (Q.S. AL-Anbiya/21:22)

g.      Allah SWT bersifat Maha Kuasa (Qudrah)
Manusia dapat berkuasa, tetapi kekuasaannya sangat terbatas. Manusia tidak akan dapat mempertahankan dirinya untuk tetap hidup Kuasa Allah SWT diatas segalanya. Dia kuasa menciptakan alam, mampu memelihara dan sanggup menghancurkannya tanpa bantuan kekuasaan lain. Allah SWT berfirman sebagai berikut :
ان الله على كل شيء قدير . البقرة :                                                                        
Artinya :
… Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.(Q.S.Al-Baqarah/2:20)
Pada ayat yang lain Allah berfirman sebagai berikut :
وهو القاهر فوق عباده وهو الحكيم الخير . الانعام :                                                           

Artinya :
Dan Dialah yang berkuasa atas hamba-hamba-Nya. Dan Dia Maha Bijaksana, Maha Mengetahui. (Q.S. Al-An’am/6:8)

h.      Allah SWT bersifat Berkehendak (Iradah)
Manusia mempunyai kehendak, tetapi banyak yang tidak terlaksana. Kehendak Allah SWT pasti terlaksana karena Dia Maha Kuasa. Jika Allah SWT berkehendak, tidak satu pun yang dapat menolak. Allah SWT mempunyai kemauan dan kehendak sendiri dalam menciptakan alam semesta. Dia tidak akan pernah diperintah dan diatur pihak lain. Hal itu dinyatakan dalam firman Allah SWT berikut :
انما امره اذا اراد شيئا ,ان يقول له كن فيكون . يس :                                                          
Artinya :
Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, “jadilah!”  Maka jadilah sesuatu itu.(Q.S.Yasin/36-82)

i.        Allah SWT bersifat Maha Mengetahui (‘Alim)
Akal sehat pasti mengakui bahwa orang yang membuat sesuatu pasti mngetahui sesuatu yang akan dibuat. Allah SWT adalah pencipta alam ini dan Dia mengetahui semua ciptaan-Nya. Allah SWT berfirman sebagai berikut :
الله بكل شيء عليم . الحجرات :                                                                               

Artinya :
… dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S. Al-Hujurat/49:16)

Pada ayat lain Allah SWT berfirman sebagai berikut :

ان الله عليم بذات الصدور . ال عمران :                                                                         
Artinya :
…Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala isi hati. (Q.S. Ali-imran/3:119)

j.        Allah SWT bersifat Hidup (Hayat)
Seluruh kehidupan makhluk tunduk kepada Allah SWT. dia yang mengatur semua kehidupan makhluk hidup. Allah SWT tidaka akan mati dan Dia kekal selamanya. Allah SWT berfirman sebagai berikut :
الله لااله الا هو الحي القيوم . ال عمران :                                                                        
Artinya:
Allah, tidak ada Tuhan selan Dia. Yang Maha Hidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya). (Q.S. Ali-Imran/3:2)

k.      Allah SWT bersifat Maha Mendengar ( Sama’)
Tidak ada suatu yang tidak didengar oelh Allah SWT. walaupun jumlah suara manusia ratusan juat, semua akan didengar oleh Allah SWT. allah SWT berfirman sebagai berikut :
... ان الله سميع عليم . الحجرات :                                                                     
Artinya :
… Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Hujurat/49:1)

l.        Allah SWT bersifat maha Melihat (Bashar)
Allah SWT yang mengatur, menjalankan dan mengawasi benda-benda seperti matahari, bulan, bintang, dan planet-planet lainnya. Semua itu bagi Allah SWT tidak ada yang lepas dari penglihatan-Nya.
Allah SWT berfirman sebagi berikut:
والله بما تعملون بصير . البقرة :                                                                               
Artinya :
… Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-baqarah/2:265)

m.    Allah SWT bersifat Berfirman (Kalam)
Kalam berarti Allah SWt berbicara melalui firman-Nya yang berupa wahyu. Allah SWT berfirman sebagai berikut :
... وكلم الله موسى تكليما . النساء :                                                                            
Artinya :
… Dan kepada Musa,Allah berfirman langsung. (Q.S. An-Nisa/4:164)

Ada sebagian ualam yang menambahkan dengan tujuh sifat wajib Allah SWT. sehingga menjadi dua puluh. Tujuh sifat wajib yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a)      Qadiran berarti Allah SWT Maha Kuasa
b)      Muridan berarti Allah SWT Maha Berkehendak
c)      ‘Aliman berarti Allah SWT Maha Mengetahui
d)      Hayyan berarti Allah SWT Maha Hidup
e)      Sami’an berarti Allah SWT Maha Mendengar
f)       Basiran berarti Allah SWT Maha Melihat
g)      Mutakalliman berarti Allah SWT Maha Berbicara

2.      Sifat Mustahil Allah SWT
Sifat mustahil Allah SWT berarti sifat-sifat yang secara akal tidak mungkin dimiliki oleh Allah SWT. Dalam ilmu tauhid, dinyatakan bahwa sifat mustahil Allah SWT ada 13 yaitu
a)      ‘adam, artinya tidak ada
b)      Hudus, artinya permulaan
c)      Fana, artinya rusak
d)      Mumasalatu lil hawadisi, artinya menyerupai makhluk
e)      Qiyamuhu bigairihi, artinya membutuhkan sesuatu selain diri-Nya
f)       Ta’addud, artinya lebih dari Satu
g)      ‘ajzun, artinya lemah
h)      Karahah, artinya terpaksa
i)       Jahlun, artinya bodoh
j)       Mautun, artinya mati
k)      Summun, artinya tuli
l)       ‘umyun, artinya buta
m)   Bukmun, artinya bisu

3.      Sifat Jaiz Allah SWT
Sifat jaiz Allah SWT berarti sifat kebebasan Allah, yakni kebebasan yang dimiliki-Nya sebagai Tuhan semesta alam. Sifat jaiz Allah SWT ialah kebebasan untuk berbuat sesuatu atau tidak sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya yang mutlak. Berikut ini ada sifat kebebasan mutlak yang dimiliki Allah SWT :
a)      Kebebasan untuk Menciptakan atau Tidak Mneciptakan Sesuatu
Allah SWT berfirman sebagai berikut :

وربك يخلق ما يشاء ويختار , ما كان لهم الخيرة , سبحن الله وتعلى عما يشركون . القصص :               

Artinya :
Dan Tuhanmu menciptakan dan memilih apa yang Dia kehendaki, bagi mereka (manusia) tidak ada pilihan. Maha suci Allah dan Maha tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan. (Q.S. Al-Qasas/28:68)
Ayat ini menjelaskan bahwa apa yang hendak diciptakan Allah SWT tergantung pada kehendak-Nya semata. Dia memilih sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya dan tidak ada pihak lain yang dapat memengaruhi-Nya.
Makhluk tidak mempunyai wewenang untuk memilih dan tidak dapat menolak kehendak Allah SWT. jika Allah SWT menghendaki laki-laki jadilah laki-laki, demikian pula sebaliknya.
Manusia hanya diberi hak untuk memohon kepada-Nya. Jika Allah SWT mengabulkan, jadilah apa yang dikehendaki manusia. Sebaliknya jika Allah SWT tidak menghendaki apapun yang diinginkan manusia tidak akan terjadi.
Allah SWT berfirman sebagai berikut :

والله خلق كل دابة من ماء, فمنهم من يمشي على بطنه, ومنهم من يمشي على رجلين, ومنهم من يمشي على اربع, يخلق الله ما يشاء ان الله على كل شيء قدير . النور :                                                                             

Artinya :
Dan allah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian ada yang bejalan di atas perutnya dan sebgaian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang laian) berjalan dengan empat kakinya. Allah SWT menciptakan apa yang Dia kehendaki. Sungguh Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q.S. An-nur/24:45)

Ayat ini menggambarkan betapa besarnya kekuasaan Allah SWT. dia berkuasa menciptaka segala sesuatu yang ia kehendaki dan emnciptkan jenis makhluk dengan sifat-sifat berbeda antara satu dan yang lain.

b)      Kebebasan untuk Mengatur Semua Makhluk Sesuai yang Dia Kehendaki
Kebebasan Allah SWT dalam mengatur semua makhluk telah ditegaskan dalam firman –nya yang sekaligus tuntunan doa bagi kita. Firman Allah SWT sebagai berikut :

قل الهم ملك الملك تؤتى الملك من تشاء وتنزع ممن تشاء, وتعز ممن تشاء وتذل من تشاء , بيدك الخير ,انك على كل شيء قدير . ال عمران :                                                                                                                

Artinya :
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.(Q.S.Ali-Imran/3:26)

Semua perjalanan hidup yang dialami manusia ada pada kekuasaan Allah SWT. naiknya seseorang ke derajat yang tinggi atau turunnya dari derajat yang tinggi kembali ke derajat rendah tidak terlepas dari kuasa dan kehendak-Nya.
Manusia hendaknya menyadari sedalam-dalamnya sehingga tidak sombong saat menduduki jabatan atau pangkat tertentu. Sebaliknya, tidak mudah mengalami tekanan batin apabila suatu saat mengalami keadaan yang kurang menyenangkan. Suka dan duka serta sedih dan gembira adalah sebagian dari perjuangan hidup yang harus dihadapi dengan kepasrahan jiwa dan raga kepada Allah SWT yang mengatur segala sesuatu.










PENUTUP

Kesimpulan
Jadi sifat-sifat Allah itu meliputi sifat wajib Allah SWT , sifat mustahil Allah SWT dan sifat jaiz Allah SWT. Sifat-sifat Allah SWT adalah Sifat yang harus ada pada dzat Allah SWT dikategorikan sebagai kesempurnaan bagi-Nya.

Yang pertama Sifat wajib allah SWT ialah berarti sifat yang pasti dimiliki oleh Allah SWT. yang kedua sifat mustahil Allah ialah berarti sifat-sifat yang tidak mungkin ada pada Allah SWT. dan yang ketiga yaitu sifat jaiz Allah berarti sifat yang boleh ada dan boleh tidak ada pada Allah SWT. sesuai dengan keagungan-Nya sebagai pencipta alam semesta. Sifat jaiz Allah ini hanya satu yakni bebas atau boleh berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu sesuai dengankehendak-Nya yang mutlak. 

Subscribe to receive free email updates: